Bukan Mahasiswa Biasa

by: Indriyani, AKT’21

 

Siapa sih yang tidak mau jadi mahasiswa? Jadi mahasiswa itu merupakan mimpi kebanyakan orang. Namun siapa sangka, menjadi mahasiswa itu bukanlah hal yang mudah. Mengapa? Karena sebagai mahasiswa harus mampu memahami dan menganalisis banyak hal. Tak perlu ragu jika ingin menjadi mahasiswa, selain harus mampu memahami dan menganalisis, jadi mahasiswa adalah hal yang paling indah. Karena kita dapat dengan sesuka hati mengembangkan kemampuan yang kita miliki.

Pada tahap inilah seseorang benar-benar mampu mengenali dan menggali potensi dalam diri dan ingin lebih mengembangkan potensi itu. Mahasiswa tidak selalu tentang IPK tapi tentang bagaimana seorang mahasiswa mempertahankan proses perkuliahan berjalan dengan lancar dan terhindar dari gangguan/ancaman. Ingin lebih tahu tentang kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa?

Yang pertama, mampu beradaptasi. Menjadi mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Apalagi banyak mahasiswa yang dari luar kota, tantangannya pasti semakin beragam. Beradaptasi dengan lingkungan sangat penting karena mahasiswa menghabiskan waktunya untuk kuliah dan berada di lingkungan kampus. Agar mampu beradaptasi dengan baik, mahasiswa terlebih dahulu harus menggali informasi tentang kampus dan informasi tentang kost-an/ asrama bagi mereka yang berasal dari luar kota. Informasi itu dapat berupa lokasi kampus berada, jarak antara kost-an/asrama dengan kampus, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan baik agar tidak terjebak dalam culture shock atau homesick.

Yang kedua, adalah kemampuan komunikasi. Menjadi mahasiswa yang percaya diri dan berani mengutarakan pendapat di depan umum menjadi salah satu softskill yang harus dimiliki seorang mahasiswa. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, seorang mahasiswa akan sangat terbantu. Sebagai mahasiswa kita diwajibkan mampu berkomunikasi dengan baik karena masalah banyak timbul ketika komunikasi tidak sesuai. Jangan lupa gunakan bahasa yang mudah dipahami dan gestur tubuh yang tepat agar lawan bicara bisa memahami maksud perkataan kita.

Yang ketiga, ada manajemen waktu. “Waktu adalah uang” ungkapan ini tidak asing lagi bagi kita sebab sering kita dengar. Ya benar, kalau kita membuang-buang waktu kita juga membuang kesempatan untuk mendapatkan uang. Sebagai mahasiswa, pasti banyak kegiatan yang kita lakukan di kampus maupun di luar kampus baik itu yang akademik maupun non akademik. Karena itu kita mahasiswa harus mampu memanajemen waktu dengan baik dan tepat.

 

Ada beberapa tips agar kita mampu mengatur waktu kita dengan baik, yakni:

Pertama, buat jadwal kegiatan. Jangan buat jadwal lisan, terutama bagi kamu yang pelupa. Sebisa mungkin buatlah jadwal kegiatanmu secara tertulis dan buat waktunya. Kamu bisa menulisnya di kertas ataupun di notes pada handphone mu. Dengan membuat jadwal kegiatan, keseharian sebagai mahasiswa akan terstruktur. Namun kadang-kadang jadwal yang sudah kita susun tidak sesuai dengan kenyataan nya. Misalnya, kegiatan yang kita prediksikan akan cepat selesai malah jadi lebih lama. Mengatasi hal itu, sebagai mahasiswa kita harus bijaksana menanganinya, bisa dengan meluangkan sedikit waktu untuk menyelesaikan pekerjaan/ kegiatan-kegiatan yang tidak selesai tepat pada waktunya.

Kedua, memprioritaskan kegiatan tertentu. Jika kegiatanmu sebagai mahasiswa memiliki jadwal yang sama, prioritaskan kegiatan mana yang paling penting dan paling darurat. Jika memungkinkan kita dapat memindahkan kegiatan yang tidak terlalu penting ke jadwal lain. Memprioritaskan kegiatan ini dapat kita terapkan dalam pengerjaan tugas. Tugas dalam dunia perkuliahan tentu sangat berbeda dengan tugas sewaktu masih sekolah. Tugas di perkuliahan semakin beragam, mulai dari penyusunan makalah (karya ilmiah), power point, review jurnal, dan laporan praktikum khususnya bagi mahasiswa saintek. Dalam satu jadwal yang sama mungkin ada beberapa tugas yang harus diselesaikan. Gunakanlah tips ini, yakni prioritaskan tugas yang deadline nya dalam waktu dekat. Dengan begitu, kamu sebagai mahasiswa tidak terburu-buru dan dapat menyelesaikan tugas dengan santai.

Ketiga, fokuslah pada satu kegiatan. Waktu banyak terbuang ketika kita tidak fokus pada satu kegiatan atau multitasking. Nah, untuk itu selesaikanlah dahulu satu kegiatan kemudian lakukan kegiatan yang lain. Jika harus memaksakan multitasking, solusinya adalah mencicil. Misalnya dengan mengerjakan kegiatan 50% atau 25% di waktu yang sama.

Keempat, jangan menunda. Semakin menunda semakin banyak waktu yang terbuang. Jika pekerjaan/kegiatan tidak perlu ditunda lebih baik jangan ditunda, karena menunda pekerjaan itu sangat merepotkan saat tiba jadwal nya.

Cara memanajemen waktu yang terakhir adalah cari waktu luang untuk bersantai. Bersantai bukan berarti bermalas-malasan. Bersantai yang dimaksudkan disini adalah dengan meluangkan waktu untuk refreshing dan istirahat sejenak dari aktivitas. Bersantai bisa dengan olahraga, membaca buku, bermain game, nongkrong dengan teman, dan tetap memperhatikan waktu supaya waktu bersantai kita tidak mengganggu kegiatan lain.

Yang terakhir, kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa adalah berpikir kritis. Berpikir kritis itu berkaitan dengan aktivitas mental dalam memecahkan masalah, memberikan pendapat secara rasional, mengambil keputusan dengan bijaksana dan menyimpulkan sesuai fakta. Karena itu, sebagai mahasiswa kita harus membiasakan diri untuk berpikir secara kritis agar mampu membuat keputusan yang matang dan bijaksana. Dengan berpikir kritis mahasiswa tidak mudah terprovokasi dan menelan informasi mentah-mentah. Mahasiswa harus dapat memilih dan memilah informasi secara selektif sehingga cermat menghadapi suatu persoalan.

Perlu kita ketahui, berpikir kritis harus ditetapkan di berbagai situasi. Seringkali lingkungan tidak mendukung untuk berpikir kritis dan hal ini tentunya menghambat perkembangan diri. Berpikir kritis itu akan mendorong otak kita terus bertanya-tanya sehingga pertanyaan-pertanyaan yang tersimpan di pikiran harus terjawab.

Nah, dari semua kemampuan yang harus dimiliki seorang mahasiswa di atas kita tahu bahwa fase menjadi mahasiswa adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan kemampuan dan potensi yang ada dalam diri. Bukan hanya berkuliah di dalam ruangan, namun mampu bersosialisasi di lingkungan sekitar.

 

Opini.pdf (unduh)

0 0 vote
Article Rating